Ajibarang—Pada hari ini, Kamis (07/1) SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang (SMK Manuda) sebagai tuan rumah untuk penyampaian pembinaan oleh Yayasan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh guru dan karyawan SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang, dosen dan karyawan STIKES Ibnu Sina Ajibarang, dan Pengurus PP Modern Ibnu Sina Ajibarang.
Pada sambutan pertama, kepala SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang, Sodikin, S.T, M.Pd, menyampaikan beberapa program siswa selama pandemi tepatnya pada semester gasal/ganjil, di antara yang berjalan adalah kegiatan PKL berbasis mandiri dan SMK Membangun Desa untuk kelas XI, juga kegiatan pembelajaran kelas X dan XII belajar dari rumah (BDR). Di semester genap ini perencanaan program kegiatan belajar dengan berbasis daring dan luring, ke depan akan menggunakan aplikasi LMS sebagai media pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selain itu, Sodikin menyampaikan bahwa pada semester ini SMK Manuda ditunjuk menjadi peserta LKS tingkat Provinsi.
“Mohon doa restunya, sekolah kita di akhir Februari ini, akan menjadi delegasi LKS tingkat provinsi.” Tuturnya.
“Program dalam waktu dekat ini juga, akan ada USK (Ujian Sertifikasi Jurusan) kelas XII, pembekalan sudah dilakukan sejak semester gasal, sedang di semester ini ditekankan adalah simulasi.” Pungkasnya.
Pada kesempatan pemaparan selanjutnya, Ketua STIKES Ibnu Sina, Adi Susanto, M.Farm, A.Pt. melaporan beberapa kegiatan STIKES selama tahun 2020, yaitu kegiatan akreditasi, dan kegiatan perkuliahan di STIKES.
“Alhamdulillah, STIKES sudah memperolah akreditasi oleh lembaga akreditasi mandiri, tetapi memang masih terakreditasi C, karena sebagai awal kegiatan akreditasi.” Tuturnya.
Kemudian Adi juga menyampaikan, bahwa kegiatan perkuliahan oleh Mahasiswa D3, sedang menempuh tahap KTI (Karya Tulis Ilmiah) untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.), sedangkan kegiatan akademik masih menggunakan kombinasi, empat hari dari Senin sampai Kamis bekerja di kantor dan dua hari untuk Work from Home (WFH). Sementara untuk kegiatan praktikum, dilakukan dengan mengkombinasikan pelaksanaan praktikum secara online dan offline, dilakukan sesuai SOP (Standard Operating Prosedure) dari kebijakan yayasan.
Pada akhir pelaporan, yaitu dari Ketua PP. Modern Ibnu Sina, Ustadz Abu Bakar menyampaikan, bahwa pembelajaran masih dilakukan dengan daring, PJJ untuk program hafalan Al-Qur’an (tahfidz) dan hafalan hadits Arba’in Nawawi. Selain itu, Abu Bakar juga memohon untuk kegiatan pesantren bisa diaktifkan kembali.
“Kami memohon kepada YPPMNU, agar dapat memberikan izin aktivasi kembali pesantren, sehingga memaksimalkan kompetensi santri.” Ujarnya.
Selain itu, Abu bakar juga menyampaikan bahwa pesantren telah diakui oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan mendapat bantuan dari dinas terkait untuk kesejahteraan pesantren.
Sebelum, pembinaan dimulai, ada tausiyah sebagai awal pembinaan oleh KH. Abdul Hamid Rusydi, S.Pd.I. Pada tausiyah kali ini, Kiai Hamid menyampaikan bahwa manusia harus memiliki 3 (tiga) hal, yakni menunjukkan prestasi sebaik mungkin, loyal kepada aturan dan atasan, dan setia kepada teman. Dari ketiga hal tersebut semoga menjadi manusia yang lebih baik.
Pada pungkas acara, yakni pembinaan yayasan oleh H. Jamil Muntoha, menyampaikan bahwa pembinaan ini adalah sebagai silaturahmi, bukan istilah pembinaan—antara atas dan bawah, antara yang baik dan buruk—yang terkesan kaku.
Haji Jamil, menyampaikan, sebagai guru harus banyak bersyukur.
“Meski gajinya sedikit, tapi kalau kita bersyukur, pahalanya akan banyak, dengan niat mengubah orang bodoh menjadi pandai.” Tuturnya.
Beliau juga mengimbau dan memberikan peringatan kepada bapak dan ibu guru untuk berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah.
“Jangan sampai anggota kita ada yang sampai terpapar radikalisme, kita komitmen agar warga kita terhindar dari hal itu, dan jangan sampai ada dari kita yang nyinyir pada NU, jadi pengurus Ansor, jangan sampai nolak, karena itu amanah, dan juga untuk mencetak kader-kader NU yang bersatu padu, patuh kepada kebijakan pimpinan yayasan, saling kerja sama, kompak, dan menjadi besar karena kita semua.” Imbuhnya.
“Dengan kita kompak, kita bisa maju bersama, baik SDM, infrastruktur, sehingga kita memperoleh kesejahteraan di dunia hingga akhirat, dan yang terakhir semoga kita senantiasa sehat.” Tegasnya.
Pada kesempatan berikutnya, Haris Nurtiono, S.T, M.T, selaku pengawas yayasan, menyampaikan bahwa tujuan pembinaan yayasan tersebut adalah bentuk implementasi dari sabda rasul, agar manusia lebih baik dari hari kemarin, dengan melakukan upaya agar lebih baik dengan meningkatkan daya saing di dunia.
Sebagai puncak pembinaan, disampaikan oleh Ketua YPPMNU, Drs. H. Rohim, M.Pd, menyampaikan 3 (tiga hal), pertama, kita—warga nahdliyyin—adalah tangan panjang dari Jam’iyyah NU, maka sudah selayaknya yang diamanati harus lebih dari jam’iyyah tersebut, dengan kegiatan rahmatan lil ‘alamin. Kedua, penyampaian terima kasih atas pengabdian dan perjuangan dari bapak dan ibu guru dan karyawan telah berjuang dan bergerak memajukan sekolah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Ketiga, yaitu menyikapi era kekinian dengan usaha dan juga pandai bermain efisien, efektif, dan produktif dalam mengelola segala sesuatu secara terukur.
Oleh: Muhammad Badrun